Pamerkan Lukisan di Halte TJ Harmoni
Pamerkan Lukisan di Halte TJ Harmoni. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui
Direktorat Kesenian menggandeng para Orang Dengan Ganggungan Jiwa (ODGJ)
untuk berpartisipasi berkarya dengan lukisan, dan hasil karyanya
terpampang di ruang publik Jakarta.
Direktur Kesenian Kemendikbud, Restu Gunawan melihat acara ini menjadi art. Therapy untuk para ODGJ agar dapat meringankan beban. Restu ingin membuktikan bahwa para ODGJ juga bisa berkarya dengan talenta dan bakat yang sebenarnya telah ada.
“Bisa dilihat karyanya nanti bisa diapresiasi oleh masyarakat umum ternyata di ruang yang berbeda, ada karya yang patut kita apresiasi. Kita agak humanis lah di Stasiun, Bandara, kita buat ruang yang lebih humanis untuk melakukan kontemplasi,” kata Restu di Halte Busway Harmoni, Jakarta Barat.
Sementara itu, Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono menyampaikan apresiasi karena Halte Busway dipilih menjadi panggung ekspresi para ODGJ. Sehingga, karya-karya tersebut diharapkan memaksimalkan talenta yang Sang Pencipta berikan.
“Kami senang karena kami dipercaya dan dipakai untuk pameran Festival Bebas Batas. Yang melukis ini pasien-pasien rumah sakit jiwa dan setelah kita lihat, mereka bisa mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan dituangkan dalam lukisan,” imbuh Budi.
Budi pun menuturkan alasan dipilihnya Halte Harmoni menjadi lokasi pameran karena Halte tersebut merupakan tempat yang ramai dikunjungi. Ada sekitar 15.000 orang yang lalu-lalang tiap harinya, diharapkan dengan adanya karya ini dapat memotivasi masyarakat lebih baik lagi.
Aneka Rupa Lima RSJ ini dilaksanakan di lima rumah sakit jiwa sepanjang Mei-Juni 2018 yang terdiri dari RSJ Dr. Arif Zainudin (Solo), RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat (Lawang), RSJ Bali (Bangli), RSJ Lampung (Bandar Lampung), dan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan (Jakarta).
Terdapat puluhan karya terpilih yang dapat disaksikan di Terminal 3U Bandara Soekarno-Hatta dan Harmoni Central Busway sepanjang 23 Agustus-18 Oktober 2018, dan 15 karya lainnya dalam pameran utama, Oktober 2018 mendatang.
Direktur Kesenian Kemendikbud, Restu Gunawan melihat acara ini menjadi art. Therapy untuk para ODGJ agar dapat meringankan beban. Restu ingin membuktikan bahwa para ODGJ juga bisa berkarya dengan talenta dan bakat yang sebenarnya telah ada.
“Bisa dilihat karyanya nanti bisa diapresiasi oleh masyarakat umum ternyata di ruang yang berbeda, ada karya yang patut kita apresiasi. Kita agak humanis lah di Stasiun, Bandara, kita buat ruang yang lebih humanis untuk melakukan kontemplasi,” kata Restu di Halte Busway Harmoni, Jakarta Barat.
Sementara itu, Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono menyampaikan apresiasi karena Halte Busway dipilih menjadi panggung ekspresi para ODGJ. Sehingga, karya-karya tersebut diharapkan memaksimalkan talenta yang Sang Pencipta berikan.
“Kami senang karena kami dipercaya dan dipakai untuk pameran Festival Bebas Batas. Yang melukis ini pasien-pasien rumah sakit jiwa dan setelah kita lihat, mereka bisa mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan dituangkan dalam lukisan,” imbuh Budi.
Budi pun menuturkan alasan dipilihnya Halte Harmoni menjadi lokasi pameran karena Halte tersebut merupakan tempat yang ramai dikunjungi. Ada sekitar 15.000 orang yang lalu-lalang tiap harinya, diharapkan dengan adanya karya ini dapat memotivasi masyarakat lebih baik lagi.
Aneka Rupa Lima RSJ ini dilaksanakan di lima rumah sakit jiwa sepanjang Mei-Juni 2018 yang terdiri dari RSJ Dr. Arif Zainudin (Solo), RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat (Lawang), RSJ Bali (Bangli), RSJ Lampung (Bandar Lampung), dan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan (Jakarta).
Terdapat puluhan karya terpilih yang dapat disaksikan di Terminal 3U Bandara Soekarno-Hatta dan Harmoni Central Busway sepanjang 23 Agustus-18 Oktober 2018, dan 15 karya lainnya dalam pameran utama, Oktober 2018 mendatang.
Comments
Post a Comment